Abstract

Proses pembelajaran anak dewasa ini masih banyak yang terkesan kering dari interaksi psikologis, sehingga keterlibatan psikhis antara pendidik dan peserta didik dalam pembelajaran belum berlangsung maksimal. Padahal, menurut Al Ghazali mendidik adalah laksana seorang petani yang senantiasa mencabut duri dan tumbuh-tumbuhan lain diantara benih-benih yang baik dan menunjukkan jalan kepada Allah, sehingga esensi Pendidikan anak adalah adanya pendampingan dan bimbingan untuk melahirkan perubahan baik pada diri anak. Sedangkan terjadinya sebuah perubahan, harus melalui proses pembelajaran anak dalam dua dimensi nyata  yaitu  teori dan praktik. Hanya saja Persoalannya adalah karakteristik pembelajaran anak masih ada yang bercorak psikoanalisis dan behavioristik, belum sampai kepada corak humanis dan transpersonal. Implikasinya perubahan yang diharapkan lahir dari proses pembelajaran belum bisa tercapai secara optimal pada diri anak.